MUDUK, NASI KUNING KHAS SENDANGAGUNG
“Muduk “ begitu masyarakat Sendangagung menamai kuliner yang satu ini, orang luar desa Sendangagung mengatakan ” nasi uduk “. Padahal dua hal yang berbeda, dari segi tampilan mungkin mirip karena warnanya yang sama-sama kuning, tapi rasa oooo tentu beda, bagaimana tidak ? ” nasi muduk “ ini memang tergolong masakan khas yang tidak akan pernah di jumpai di tempat lain, selain rasanya suedep dengan bumbu dan rempah lengkap, masakan ini disajikan dengan irisan cabe rawit sebagai sambal pasanganya. Dijamin kalau sudah tau rasanya ketagihan plus pedasya. Semakin lengkap dengan lauk peyek,telur dadar atau ikan laut.
Nasi uduk ini biasanya dapat dijumpai di penjual rumahan saat sarapan atau makan malam. Tak hanya itu, saat masyarakat punya hajatan menikahkan putra-putri mereka pun kayaknya menjadi makanan favorit yang seolah-olah harus ada dikala para ” pelandang” mempersiapan tempat acara nikahan.
Tetangga pun kebagian nasi muduk tersebut sebagai pertanda bahwa persiapan hajatan dimulai. Unik memang jika bicara ” nasi muduk” selain rasa pedas yang khas plus “maknyus… “ juga kebiasaan masyarakat kaitannya dengan upacara nikahan, dua sisi yang selalu ada (el)



















Mantap….
Josss.s…
Nasi Muduk benar-benar resep asli Sendangagung, karena tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Sangat berbeda rasanya dibanding nasi uduk atau nasi kuning di luar Sendangagung, jadi kangen pedas, gurih dan wanginya….
Betul sekali mas Yasan.
Garai eleng wak sayuti
Wah belum pernah nie…
kalau es ental pernah,